13 research outputs found

    SPIDA: Abstracting and generalizing layout design cases

    Get PDF
    Abstraction and generalization of layout design cases generate new knowledge that is more widely applicable to use than specific design cases. The abstraction and generalization of design cases into hierarchical levels of abstractions provide the designer with the flexibility to apply any level of abstract and generalized knowledge for a new layout design problem. Existing case-based layout learning (CBLL) systems abstract and generalize cases into single levels of abstractions, but not into a hierarchy. In this paper, we propose a new approach, termed customized viewpoint - spatial (CV-S), which supports the generalization and abstraction of spatial layouts into hierarchies along with a supporting system, SPIDA (SPatial Intelligent Design Assistant)

    Desain Kapal Penumpang Katamaran untuk Rute Dermaga Boom Marina, Banyuwangi – Pelabuhan Benoa

    Full text link
    Akhir tahun 2015, PT. Pelindo III (Persero) membangun Dermaga Boom Marina di Banyuwangi dan membuka rute pelayaran kapal Boom Marina Banyuwangi – Pelabuhan Benoa Bali. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mendesain sebuah kapal katamaran yang digunakan sebagai sarana penyeberangan dari Dermaga Boom Marina, Banyuwangi menuju Pelabuhan Benoa, Bali. Katamaran memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kapal monohull. Luas geladak dari katamaran lebih luas dibandingkan kapal monohull. Stabilitas kapal katamaran lebih baik dibandingkan kapal monohull. Sudut oleng pada kapal katamaran relative rendah sehingga meningkatkan rasa nyaman dan tidak mudah terkena mabuk laut. Dalam prosesnya desain kapal ini menggunakan parent design approach dengan mengacu pada suatu desain kapal pembanding yang sudah berlayar dengan baik. Proses desain ini mengacu pada kapal “Austal 48” sebagai kapal pembanding. Desain kapal ini juga turut diperhitungkan secara teknis maupun ekonomis. Ukuran utama kapal yang didapat adalah Lwl = 44 m, B = 11.8 m, T = 1.4 m, H = 3.8 m, B1 = 3 m, CB = 0.491, dan Vs = 28 knots. Dari ukuran utama tersebut kemudian dibuat gambar rencana garis dan gambar rencana umum dan safety plan. Biaya pembangunan kapal sebesar Rp 24.422.508.434,58

    Perancangan Self Propelled Container Barge (SPCB) Sebagai Alternatif Angkutan Container Pelayaran Pantura Untuk Daerah Jawa Timur

    Full text link
    Pengangkutan kontainer melalui media transportasi darat pada jalur utara pada dewasa ini sudah sangat padat. Dengan kondisi insfrastruktur transportasi darat yang ada, beban yang diberikan oleh moda transportasi kontainer melebihi kekuatan yang dimiliki oleh insfrastuktur. Hal ini menyebabkan kerusakan dari insfrastruktur transportasi darat tersebut. Dampak yang paling terlihat dari kerusakan insfrastruktur transportasi darat ini adalah terjadi banyak kemacetan yang merugikan semua pengguna dari transportasi darat, termasuk pengangkutan kontainer. Pemindahan moda transportasi container darat ke laut adalah salah satu alternatif yang sangat baik mengingat jalur laut sepanjang pantura masih sepi. Jalur laut sangat minim akan terjadi kerusakan sehingga kemungkinan terjadi kemacetan kecil. Dalam tugas akhir ini dilakukan perancangan moda transportasi container lewat laut yang efektif yaitu Self Container Barge atau disingkat SPCB untuk beberapa daerah tujuan yang sudah ditentukan berdasar permintaan transportasi container ini
    corecore